pernahkah sesekali kamu merasa senang dan sedih pada waktu yang sama?
pernahkah sesekali kamu merasa kesenanganmu tak akan bertahan lama?
pernahkah sesekali kamu merasa bahwa hidupmu akan selalu dihantui sedih dan luka?
pernahkah sesekali kamu berharap..
bahwa kamu, bukanlah dirimu?
aku pernah.
selamat malam, kamu.
tulisan ini adalah tulisan pertamaku tentangmu.
kalau kamu berharap tulisan ini berisi kisah indah tentangmu, silakan kubur rapat-rapat harapan itu, karena tulisan ini berisi kisah pilu.
hey,
malam ini aku kembali terjaga dan mengalirkan air mata.
sendiri, lagi.
ah.. hidupku mana pernah dikelilingi orang-orang yang peduli?
hey,
aku masih memikirkan obrolan kita tadi, obrolan kecil yang akhirnya menjadi rasuk di hati.
pertanyaan kecil itu akhirnya menjadi racun untukku.
kira-kira seperti ini..
"what do you feel about me? what am i to you?"
"you're.. my best friend."
yup, let me stop it right there.
right there. right in that moment. the moment of silence. the moment i lost everything i hope.
the moment i realized that.. i am.. just.. a best friend.
how am i so stupid after all?
how could i even hope?
how could i even.. have a feeling for you?
but..
hey, it's okay.
let's hear what boy candra said about this.
"akhirnya aku belajar melepasmu, bukan karena aku tidak lagi mencintaimu,
bukan juga karena sayangku sudah habis di dalam hati,
namun aku sadar, mencintaimu sendirian bukanlah cinta yang wajar,
aku dibunuh debar-debar dada dan kecemasan akan kenangan berselimut luka.
itulah mengapa, aku belajar melepasmu
sebab.. aku tau cinta terbaik akan selalu pulang
jika kau tidak kunjung datang, barangkali, kau memang ditakdirkan sebagai kisah yang hanya layak tersimpan sebagai kenang."
thanks, best friend.