I just realized
21.04bagaimana bila akhirnya ku cinta kau dari kekuranganmu hingga lebihmu?
hai bintang..
simfoni tubuhmu yang khas, instrumen suaramu, decakan kekagumanmu, caramu memandangku, pertama kali, saat itu..
aku masih ingat
pancaran kedua bola mata yang hangat, dua lapis bibir yang lembut merekah membentuk senyuman hingga tawa saat kita bicara, saat itu..
aku masih ingat
kita bersama, mengerjakan pekerjaan rumit dengan empat yang lain
aku hawa sendiri.
kita bersama, bersebelahan, bersentuhan, untuk yang pertama
aku senang kita bersebelahan
kemudian aku mulai merasakannya, degupan yang semakin cepat pertanda hati itu mulai bekerja
aku tahu tapi aku malu
kusimpan itu untuk sesaat, kurahasiakan itu untuk sementara, tak kan kupikir, tak ingin, enyah saja
aku tak mau mengakuinya
untuk saat ini..
mungkin nanti..
dan tiga putaran bulan melalui bumi, berganti bentuk dari purnama hingga purnama lagi
aku melihatmu, bintang.. bukan bersama bulan.. namun dengannya, dia.
siapa dia? bulan barumu? senyum barumu? tawa barumu?
mengapa bukan bulan yang selama ini menemanimu?
ada apa denganmu dan bulan?
teman-teman bintang mengetahui segalanya, yang ramah, yang menyebalkan, yang lucu, berkumpul, berbagi hal-hal baru yang mengesankan
aku pada akhirnya mengetahuinya, hal yang membuatmu terlihat dengannya, bukan dengan bulan..
bintang, apa yang kau lakukan?
aku turut bahagia melihat bintang dengan bulan,
namun menatap bintang dengan yang lain, dengannya, bukan dengan bulan, membuat jantung ini tak berfungsi, membuatku sakit.
aku sakit melihatmu dengannya.
kau tak pernah tahu rasanya.
kau tak pernah mau tahu rasanya.
it just hurts me.
why? because I just realized that you're the reason for the teardrops on my cheeks.
sincerely,
lyndi monica.
0 komentar
write something?